SOSIOLOG Universitas Indonesia (UI) Imam B. Prasodjo khawatir pelaksanaan ujian nasional (unas) lebih banyak menimbulkan efek negatif daripada manfaat, khususnya terkait dengan pembentukan kualitas mental peserta didik.
BAGAIMANA KOMENTAR ANDA SEBAGAI GURU ???
BAGAIMANA KOMENTAR ANDA SEBAGAI GURU ???
Ini sistem yang bisa menciptakan mentalitas by pas, jalan pintas, short cut,'' katanya di Jakarta kemarin (27/3). Menurut Imam, unas cenderung mendorong siswa untuk menghalalkan segala cara demi mengejar kelulusan. Mereka jadi tidak sungkan mencari bocoran. ''Padahal, apa gunanya lulus kalau mencontek. Apa gunanya lulus kalau belajarnya sehari semalam. Learning is not fun,'' ujar pria kelahiran Purwokerto 15 Februari, 50 tahun lalu itu.
Semua ini terjadi karena unas diposisikan sebagai "palu godam" yang sangat menentukan kelulusan seorang siswa. Seharusnya, saran Imam, penentu lulus tidaknya seorang siswa menjadi hak prerogatif guru. ''Guru yang tahu progress anak didik bersangkutan, bukan unas,'' tegasnya.
Imam menegaskan, penilaian terhadap proses pendidikan yang dijalani anak didik mutlak diperlukan. Tapi, itu bukan penilaian "ala" unas. Kalau unas tidak dievaluasi dan diperbaiki, sistem itu hanya melahirkan orang-orang yang pragmatis. ''Bisa ambruk negara ini,'' tandasnya. (pri/c2/agm)
Disadur sesuai Aslinya Jawa Pos :[ Minggu, 28 Maret 2010 ]
1 komentar:
Wah...kalo negara ambruk gara-gara UNAS.....ya...sedihhhhh....jangan to..pak....ganti aja dengan tehnik penilaian lain....yang lebih akurat....ada nggak...ya....?????
Posting Komentar